SAMARINDA
- Plt Asisten 2 Setkab Kubar Philip Silitonga, hadiri High Level Meeting (HLM)
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan
Digitalisasi Daerah (TP2DD), kegiatan yang di buka oleh Wakil Gubernur
Kalimantan Timur Seno Aji ini dihadiri oleh Seluruh Perwakilan Kabupaten/Kota
Se-Kaltim, bertempat di Ruang Maratua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Kalimantan Timur, Kamis (18/12/2025).
Mengusung
Tema Merajut Sinergi dalam Stabilisasi Harga serta Digitalisasi Keuangan Daerah
untuk Pertumbuhan Ekonomi Kaltim yang Berkelanjutan, Wakil Gubernur Kaltim Seno
Aji dalam sambutanya, menekankan pentingnya penguatan early warning system
dalam upaya pengendalian inflasi daerah, khususnya menghadapi potensi tekanan
harga pada akhir tahun 2025.
Seno
Aji menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum strategis tersebut
sebagai wadah koordinasi untuk membahas potensi inflasi ke depan. Menurutnya,
pembahasan pengendalian inflasi menjadi sangat relevan seiring dengan dinamika
pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diperkirakan akan berdampak pada
peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur dalam
satu hingga dua tahun ke depan.
Wagub
Seno menilai upaya pengendalian inflasi di Kalimantan Timur telah berjalan
dengan baik berkat sinergi dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.
Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti bahwa komitmen bersama dalam menjaga
stabilitas harga telah dijalankan secara konsisten di seluruh wilayah. Lebih
lanjut, Seno Aji mengingatkan perlunya menjaga stabilitas harga dan kelancaran
logistik, mengingat Kalimantan Timur masih bergantung pada pasokan kebutuhan
pangan dari luar daerah. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada keterlambatan
distribusi yang berpotensi memicu kenaikan harga. “Kita harus memastikan
kelancaran logistik dan tidak boleh ada keterlambatan, karena hal itu sangat
berpengaruh terhadap stabilitas harga di daerah,” ujarnya.
Mewakili
Bupati Kutai Barat, Plt. Asisten 2 Setkab Kubar Philip Silitonga yang juga
menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Barat berharap melalui
High Level Meeting ini dapat memperkuat sinergi antar Kabupaten/Kota dan
Provinsi untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga pangan,
serta mendorong digitalisasi keuangan daerah kedepan khususnya di Kabupaten
Kutai Barat.
Dalam
laporannya Philip Silitonga mengatakan, Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kutai Barat telah melaksanakan
beberapa Upaya Pengendalian Inflasi
menjelang Hari Natal dan Tahun Baru,
antara lain Kegiatan
Pasar Murah telah dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM menjelang Natal dan Tahun Baru
di 15 lokasi/Kampung di 5 (lima ) kecamatan antara
lain : Kecamatan Linggang Bigung, Sekolaq Darat, Tering, Barong Tongkok dan
Melak; Gerakan Pangan Murah; Pemantauan Harga dan Stok Bahan Pokok dan bahan pangan;
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi
Daerah dan Sidak Pasar serta SPBU; Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP); Pelaksanaan Pengendalian dan
Pemantauan Angkutan Nataru 2025; Pengadaan Bantuan-Bantuan ke
Masyarakat melalui Dinas Pertanian dan Perikanan.
“Tim Pengendalian
Inflasi Daerah Kabupaten Kutai Barat terus bekerja secara
maksimal untuk memastikan bahwa
ketersediaan /stok bahan pokok dan bahan pangan aman serta memastikan harga
bahan pokok dan bahan pangan tetap stabil” Ujar Philip Silitonga.
Dia Juga menambahkan, Capaian ETPD semester I 2025 sebesar 90.40% (predikat Digital), Capaian Indeks SPBE sebesar 2,62 (predikat Baik), Insentif untuk mendorong ETPD dengan melaksanakan Gebyar Pajak Kubar 2025 pada 21 Nopember 2025 yang lalu, Implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Kabupaten Kutai Barat merupakan yang tertinggi di Kalimantan Timur setelah Propinsi Kaltim. “Serta Kami juga mengucapkan Terima Kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim, Bank Indonesia Perwakilan Propinsi Kaltim, Bank Kaltimtara sehingga Kabupaten Kutai Barat bisa memperoleh penghargaan Championship Terbaik II Wilayah Kalimantan Tahun 2025.